PADANG PANJANG - Pasar Seni Padang Panjang yang lahir dari kolaborasi Pemerintah Kota, Institut Seni Indonesia (ISI) dan Secata B Rindam I Bukit Barisan, mendapat apresiasi luar biasa dari tokoh-tokoh Sumatera Barat (Sumbar).
Pujian di antaranya dilontarkan Anggota DPR RI, Andre Rosiade, Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar dan banyak tokoh Sumbar lainnya yang tergabung dalam WhatsApp Group (WAG) Tukang Ota Paten (TOP) 100. Mereka hadir di Pasar Seni, Jumat (16/6) malam, dalam rangka kopdar anggota grup WA itu.
WAG Top 100 yang diisi kepala daerah se-Sumbar, akademisi, politisi, pengusaha, birokrat, jurnalis dan sebagainya itu, sengaja memilih Pasar Seni sebagai lokasi silaturahmi mereka lantaran keberadaannya tengah viral dan satu-satunya yang ada di Sumatera Barat. Kehadiran mereka disambut suguhan berbagai pertunjukan seni yang spektakuler dari mahasiswa ISI Padang Panjang.
Pertunjukan seni yang disuguhkan di antaranya karya Komposisi Musik "Duo Dayo" gabungan dari dua kesenian tradisi Kampar (Calompong Kampar) dan tradisi Limapuluh Kota (Sijobang). Pertunjukan Tari Aliah Basalik yang berangkat dari Tarian Adok yang berasal dari daerah Kotasani dan dikembangkan dengan kemasan baru yang lebih aktraktif dan estetik.
Lalu, ditutup dengan penampilan orkestra yang juga dimainkan mahasiswa ISI dengan membawakan beberapa lagu Minang maupun lagu modern.
Wali Kota, H. Fadly Amran, BBA Datuak Paduko Malano dalam sambutannya menjelaskan, terwujudnya Pasar Seni Padang Panjang ini merupakan hasil kolaborasi Pemko bersama Komandan Secata B, Letkol Inf. Yusuf Saud Tanjung, SIP, M.tr (Han) yang sudah memberi akses penyediaan tempat, serta dengan ISI dan para para seniman.
"Pasar Seni ada dengan harapan bisa sebagai wadah bagi pelaku-pelaku seni kita di Padang Panjang dan juga Sumbar, untuk bisa menyalurkan karya-karya mereka. Dan, ini pun bisa mengajak masyarakat untuk mengenal karya-karya seni, " sebutnya.
Usai melihat pertunjukan seni dan juga mengunjungi Art Gallery yang ada di Pasar Seni, Andre Rosiade mengapresiasi kolaborasi yang sudah dilakukan oleh Pemko, ISI dan Secata.
"Ini sangat luar biasa. Dengan kolaborasi ini bisa menciptakan wadah dan peluang bagi para seniman untuk menghasilkan karya-karya luar biasa. Penampilan musik dan tari dari ISI juga sangat sangat menarik. Kami dari DPR RI, siap membantu memfasilitasi apa-apa saja yang dibutuhkan di Pasar Seni ini, " tutur Andre.
Sementara itu, Erman Safar juga menyampaikan pujiannya. "Ini sebuah konsep yang pertama kali saya rasakan. Baik dari penampilan, pertunjukan dan juga kolaborasi dari Pemerintah Kota dengan Secata dan ISI. Tempat ini wajib untuk dikunjungi, " ujarnya.
Ditambahkannya, meskipun Pasar Seni tidak bisa menampung banyak orang, tetapi dengan penampilan mahasiswa ISI dan perpaduan dengan adanya galeri lukisan dan tempat UMKM yang juga disediakan, ini menjadi tempat yang sangat wajib dikunjungi di Sumatera Barat.
Sementara Admin WAG TOP 100, Jasman Rizal, mantan Kepala Diskominfotik Sumbar yang kini menjabat Staf Ahli Setdaprov, juga turut memuji. "Apa yang ada di sini, sungguh luar biasa, " ucapnya.
Ia juga mengapresiasi Wako Fadly yang sudah mensinergikan potensi bersama ISI dan Secata. Memberikan ruang kreatif terhadap seniman-seniman lokal. "Kalau tidak kita, siapa lagi yang memproteksi seni budaya. Tentu seniman menjadi garda terdepan, " tuturnya.
Selain puluhan anggota WAG TOP 100, juga turut hadir Anggota DPRD Provinsi, Mesra, Sales Area Manager Sumbar PT Pertamina Patra Niaga, Narotama Aulia Fazri, unsur pimpinan ISI, jajaran Pemko dan masyarakat. (JH)